Psikologi Donor Darah
HUT Palang Merah Indonesia ke-75 akan jatuh pada sepekan lagi, 17 September 2020. Negara Bagian Oklahoma di AS menjadikan September sebagai Bulan Donor Darah.
Sementara itu, baru saja diberitakan: Stok Berkurang 50 Persen Saat Covid-19, Jusuf Kalla Imbau Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Donor Darah (RMOL.Id, 6 September 2020).
“Di masa pandemi seperti ini, kepedulian kita haruslah dikedepankan. Termasuk kesadaran akan donor darah. Di Jakarta saja kita butuh 1.000 Kantung Darah perhari,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9).
Tulisan Edukasi HIMPSI
Tulisan edukasi kali ini membahas tentang donasi darah.
Apakah yang terbesit pertama kali dalam benak kita ketika mendengar kata “darah”?
…
Pemahaman tentang darah dapat menjadi dasar untuk mengatur kehidupan, melakukan pengakategorisasian secara sosial (“kita atau mereka”) berikut implikasinya (hak, kewajiban, pembedaan), tetapi juga membangkitkan imajinasi tentang kebersamaan.
Pemaknaan tentang darah dapat membelenggu (membatasi interaksi, mengucilkan orang lain, menghilangkan nyawa orang lain) juga dapat memerdekakan (berkorban demi orang lain, membebaskan orang lain dari penyakit dan ancaman kematian, menyatukan warga).
Dalam sejumlah agama besar, darah bahkan dianggap sebagai mediator antara Tuhan dan manusia (Charbonneau, & Y-Lang, 2013). Hal ini berarti bahwa perbuatan kita terhadap darah juga melambangkan perbuatan kita terhadap Tuhan.
Meskipun donasi darah merupakan tindakan yang mulia dan berkonsekuensi positif bagi kesejahteraan sesama, mengapa sebagian orang menunda-nunda untuk melakukannya?
…
Selengkapnya di:
http://bit.ly/donasidarahkita
Penulis: Dr. Juneman Abraham
Ketua Kompartemen Riset & Publikasi
PP HIMPSI
#Psikologi #DonorDarah #PalangMerahIndonesia
http://himpsi.or.id
http://bit.ly/himpsieducovid