Apa namanya kalau bukan Resonansi?

Juneman Abraham
3 min readApr 5, 2021

--

Sepekan ini, saya menerima 3 (tiga) materi:

Materi berikut ini saya terima dari Prof. Sundani Nurono pada Jumat, 2 April 2021, dalam acara penyampaian filosofi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Eksposur Prof. Sundani mengenai posisi seharusnya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam Perguruan Tinggi sangat saya apresiasi, hingga saya unggah di YouTube berupa Video di bawah ini.

Prof. Sundani dari Institut Teknologi Bandung merupakan Pembina PKM yang sangat saya segani sejak saya mengikuti BIMTEK PKM tahun 2018 di Universitas Bina Darma, Palembang.

Paparan Prof. Sundani tampaknya senada dengan paparan Prof. Enoch Markum dari Universitas Indonesia, dalam Twitter berikut ini; hanya saja, perspektif kedua Guru Besar ini memiliki kekhasan masing-masing. Yang menarik, Prof. Sundani menggunakan dimensi spiritualitas dalam menjelaskan gejala yang beliau prihatinkan — yang beliau sebut sebagai “Demam Sangkar Tridarma Perguruan Tinggi”.

Di samping itu, beliau menggunakan perspektif antar/inter (between) bidang Tridarma untuk “menekan” riset masuk ke Pengabdian kepada Masyarakat (Beliau mensugesti agar Darma Pengabdian kepada Masyarakat — Mercusuar-nya Perguruan Tinggi — diperbesar menjadi minimal 30%).

Hal ini dapat melengkapi masukan-masukan Tim Sains Terbuka Indonesia selama ini yang terfokus pada intra (within) darma Riset dan Publikasi. Aksi-aksi between dan within bidang-bidang Tridarma ini patut menjadi sebuah gerakan bersama, tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui lembaga pendidikan tinggi. By the way, pendekatan berbasis antar/inter-Tridarma sebenarnya juga sudah saya ungkapkan dalam acara Rock The Talk: Sejalan dengan “hukum kekekalan energi”, jika satu darma menyusut, ia pasti menggelembung di darma yang lain. Sebaliknya bisa terjadi, bila seorang dosen sedang kurang performed dalam riset, boleh jadi — biasanya — ia performed dalam Pengembangan Masyarakat atau “ComDev” (community development), yang di Universitas Bina Nusantara terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu (1) Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang tak berbayar, dan (2) Pelayanan Profesional kepada Masyarakat (Professional service) yang berbayar.

Materi kedua dan ketiga berikut ini saya peroleh dari seorang rekan di WhatsApp Group Neuronesia, pada 4 April 2021. Apakah Anda dapat menemukan benang merah dari ketiga materi ini?

Bagaimana jika resonansi semakin kuat, karena pada 30 Maret 2021, kami juga telah menerbitkan sebuah tulisan, yang menekankan hal senada?

http://bit.do/SetThemFree

--

--